Menu Masakan Anak Kos yang Sederhana, Wajib Coba!!

 Saya ingin berbagi pengalaman tentang resep masakan anak kos ketika menjadi anak kos pada masa menyelesaikan kuliah di Jogja. Meski Jogja terkenal sebagai kota pelajar, namun untuk urusan mengisi perut kita harus pintar-pintar membelanjakan uang kiriman dari orang tua atau mungkin dana beasiswa kita. Jika tidak berhati-hati, salah-salah kita terjebak dalam arus konsumerisme yang saat ini mulai mewabah di antara kaum mahasiswa. Akibatnya selama kuliah, pengeluaran untuk makan akan lebih membengkak daripada pengeluaran untuk uang kos, fotokopi makalah, membeli sabun, odol, atau pembersih muka. Pada bulan-bulan pertama masuk kuliah, saya mengalami kesumpekan dalam mengelola uang saku tersebut.

“Kan baru dikirim minggu lalu?” kata bapak saya, begitu beliau tahu gelagat buruk ketika saya menelepon ke rumah. Terpaksa saya beralasan uang itu sudah terpakai untuk membeli buku wajib, biaya praktikum, menyumbang teman yang sakit, dsb.

Berdosa memang, namun apa daya, lha wong saya sendiri heran kemana hilangnya uang itu. Perasaan menu makanan yang saya beli juga termasuk sederhana, tidak mewah dan tidak pernah membeli fastfood. Kalau tidak nasi sayur dan telur ya nasi sayur dan ayam. Kalau tidak ya nasi rendang di warung makan padang dekat kos-kosan (hehehehe).
 
Setelah saya berlatih dan berguru kepada kakak kelas yang kebetulan satu kosan dengan saya, barulah saya mengerti tips dan triknya. Bagaimana kita bisa makan enak tapi tetap hemat. Waktu itu ilmu ini saya lihat memang terbukti pada kakak kelas saya itu. Saya tahu sendiri kiriman dari orang tuanya hanya pas-pasan dan dia tidak berasal dari keluarga yang kaya, namun ketika akhir bulan, dengan santainya dia masih bisa meminjami saya uang 100 atau 200 ribu. Wah keren…! (saya sendiri memelas-melas karena perut melilit).
            Nah, begini triknya:

Level dasar/ pemula (2 bulan)

            Bagaimana pun jangan berangan-angan anda dapat langsung menghemat lebih dari lima puluh persen pengeluaran makan anda selama sebulan. Karena sama saja anda akan menyakiti diri sendiri. Semua ada tahapnya. Dan untuk level pemula, anda harus melaksanakannya dengan teliti dan tekad penuh untuk berubah (jika perlu membaca niat sebelumnya hahaha).
            Pertama-tama. Di dalam kamar kos anda harus tersedia peralatan berikut ini:
1.      Ricecooker, ukuran kecil atau sedang tidak masalah
2.      Dispenser, atau pemanas air listrik
3.      Talenan
4.      Pisau kecil tajam
5.      Sendok sayur
6.      Kompor listrik kecil, atau kompor tabung kecil (untuk kemping)
7.      Bakul nasi
8.      Baskom
9.      Penggorengan, usahakan anti lengket, berbentuk persegi lebih baik.

Minggu pertama, anggap saja anda sudah melengkapi peralatan yang saya sebutkan di atas, namun anda belum dianggap mandiri untuk menggunakan peralatan tersebut dengan penuh daya. Anda senantiasa masih diperbolehkan mengunjungi toko kelontong, swalayan, warung padang langganan, tukang bakso keliling, atau warung tenda di sekitar kampus, dsb. Jadi untuk bulan pertama dan kedua, inilah menu alternatifnya:

1.    Nasi sayur gulai ikan tenggiri

Masak nasi di ricecooker seperti biasa. Sambil menunggu matang, pergilah ke warung padang terdekat. Belilah sayurnya (daun singkong + daun pepaya + sambal hijau) saja dengan kuah gulai ikan (tanpa ikannya), satu plastik seharga Rp. 2000. Lalu belilah 2 bungkus kerupuk dengan cap ikan tengiri (@Rp500). Sayur gulai ikan biasanya bisa untuk 2 kali makan.

2.    Telur orak-arik pedas

Bahan: 1 butir telur ayam, 2 sendok makan susu bubuk, 1 sendok makan tepung terigu, garam, cabai, bawang putih, sedikit terasi. Kocok jadi satu telur, susu, dan tepung terigu hingga tercampur. Buat telur dadar. Uleg cabai, setengah siung bawang, terasi dan garam, kemudian campur dengan telur dadar dan uleg lagi hingga telur hancur merata. Makan dengan nasi hangat.

3.    Batagor mie kuah tandem

Sering kita makan batagor tapi tidak kenyang tanpa nasi. Oleh karena itu kita akan menggabungkan batagor dengan mie. Belilah empat butir batagor dan bumbunya pada tukang batagor keliling. Potong-potong kecil batagornya, sisihkan. Rebus mie instan sampai matang. Ambil minyak dari mi instan, tuangkan di mangkuk. Untuk bumbunya gunakan sedikit saja. Aduk mi instan dan bumbunya serta bumbu batagor. 

4.    Roti sisir saus coklat

Menu ini cocok untuk sarapan, yang tidak harus dengan nasi. Belilah sebungkus roti sisir (berisi dua atau empat pasang) dan coklat choki-choki batang. Panggang roti sebentar di atas penggorengan, lalu taburi dengan coklat choki-choki di atasnya.

5.    Nasi bakar ikan tongkol

Belilah ikan pindang tongkol, buncis, dan wortel di tukang sayur. Goreng pindang buncis dan wortel sebentar, lalu suwir-suwir pindang. Pipihkan nasi di piring (seperti membuat roll). Tata suwiran tongkol, bunis, dan potongan wortel di atasnya lalu gulung. Bungkus dengan alumunium foil. Panggang di atas penggorengan anti lengket selama 5 menit.

6.    Roti dan ikan pedas ala India

Belilah satu bungkus roti tawar. Ambil 3 lembar. Pipihkan dengan seterika panas. Taburkan sedikit garam halus. Hangatkan sarden di atas penggorengan, tambahkan irisan bawang merah dan cabai. Sambil menunggu panas, hancurkan daging ikan sarden dengan cara menekan-nekannya memakai garpu atau sendok. Sajikan sarden dengan roti pipih.

7.    Sayur sawi nano-nano

Bahan:
Sayur sawi yang dipotong-potong
2 batang So nice diiris
1 otak-otak ikan
2 biji tempura
Cara membuat:
Panaskan air di ricecooker, masukkan irisan bawang putih, so nice, otak-otak, dan tempura. Bumbui dengan garam dan merica. Masukkan potongan sawi, rebus sebentar hingga sawi matang.

8.    Nasi lemak sayuran dan telur

Ketika memasak nasi di ricecooker, pastikan bahwa kandungan air benar-benar pas. Anda tahu benar berapa waktu yang dibutuhkan untuk mematangkan nasi. Sepuluh menit sebelum nasi matang, masukkan wortel, sawi dan sawi yang diiris kecil. Masukkan daun salam. Taburi sedikit garam. Tunggu nasi hingga matang. Pecahkan satu butir telur ayam di mangkuk. Tutupi langsung dengan nasi sayur yang masih panas. Letakkan satu sendok margarin di atasnya.

PENTING! (untuk melanjutkan ke level berikutnya): Jangan lupa meluangkan waktu untuk menanam bibit tomat, jagung, cabai, terung, ketela pohon di halaman kosan anda. Kalau perlu pada pot-pot yang anda letakkan di teras. Tanaman anda tersebut harus terlindung dari tangan-tangan jahil teman-teman anda, selain dari tikus dan kucing tetangga.

Level Intermediate/ Master grade I (1 bulan)

            Tengah semester, anda meluangkan waktu untuk pulang ke kampung halaman. Ketika tiba waktunya kembali kosan, anda dianjurkan untuk membawa bahan makanan dari rumah (ransum) yang tahan lama dan dapat dimasak sewaktu-waktu. Jika anda berbicara baik-baik pada ibu anda, beliau pasti paham dan mengusahakan yang terbaik untuk anda. Kemudian anda akan membawa sekardus besar yang berisi bahan makanan dalam perjalanan anda kembali ke kos.
Pilihan makanan yang dapat dibawa seperti:
1.      Kering/keripik tempe
2.      Serundeng/dendeng daging
3.      Abon
4.      Sosis manis
5.      Cumi kering
6.      Ikan asin
7.      Beras
8.      Kerupuk udang mentah
9.      Kerupuk tahu

Bawalah sebanyak mungkin yang anda bisa. Nah, selama sebulan penuh usahakan hanya mengkonsumsi dan mengolah bahan makanan yang anda bawa dari rumah. Anda dianjurkan untuk menghindari atau meminimalisasi kunjungan anda ke swalayan, toko kelontong, kantin kampus atau warung makan langganan anda.

Level Master (1 bulan)

            Saatnya memanen!! Masih ingat benih-benih yang anda tanam tiga bulan lalu? Kini jagung, terung, cabai, tomat, dan yang lainnya dapat anda petik dan anda masak di dapur mini anda. Hebat kan? Sekarang anda bisa menanam sendiri bahan makanan anda. Pada tingkat ini anda benar-benar memutus kontak dengan kantin dan warung padang! (dulu saya bela-belain mencabut batang singkong di belakang kampus dan menanamnya lagi di kos)

Level Profesional (2 bulan)

Berdasarkan pengalaman, jarang sekali mahasiswa perantauan yang benar-benar mengeksplorasi hasil kekayaan alam. Mungkin mereka terhalang kesibukan kampus atau sungguh-sungguh fokus untuk belajar. Padahal jika diperhatikan hasil alam sudah melimpah ruah di sekitarnya, dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Contohnya di Jogja sendiri.

Sekali waktu jangan hanya berkutat di lingkungan kampus atau kosan saja. Pergilah berkendara agak ke selatan, utara atau barat dari wilayah kota, maka akan dikutat daerah pedesaan dan pertanian yang asri. Sambil refreshing, anda dapat menemukan alternatif menu makan anda. Ketika di level profesional, saya mempraktekkan beberapa tekniknya. Saya menyebutnya dengan teknik berburu dan meramu (seperti pada jaman purba).

1.        Memancing ikan air tawar di kali
Di kota besar, air sungai memang sudah sedemikian tercemar hingga ikan-ikan pun enggan hidup di dalamnya. Namun jika anda mau sedikit berjalan ke hulu (sumber) atau ke hilirnya (aliran yang mengarah ke laut), anda akan menemukan bahwa di daerah aliran tersebut masih layak dihuni ikan-ikan. Jenisnya pun beraneka ragam. Seperti ketika saya memancing di kali progo (jogja) saya masih bisa menarik ikan lele, ikan gabus, dan menjaring ikan wader kecil-kecil. Tipsnya: jangan mencoba memancing di kolam pemancingan, karena sama saja anda akan membayar jika memperoleh ikan.

2.        Memancing ikan laut di pantai/muara
Bosan memancing di sungai, jika anda memiliki peralatan yang memadai, sumber daya laut sangat menjanjikan untuk dieksploitasi. Di jogja, saya biasa iseng-iseng melemparkan kail ke dua pantai. Pertama, pantai mercusuar samas yang langsung berbatasan dengan laut dalam (muara/delta), di situ tersedia mulai ikan keting yang kecil-kecil, belanak, hingga jika mujur akan memperoleh barakuda kecil, karena lautnya diselingi dengan karang-karang besar. Kedua, pantai parangkusumo, tapi bukan lokasi pantai yang banyak dikunjungi wisatawannya. Saya biasa menerobos gang-gang kecil sebelum pantai untuk menghindari membayar TPR. Di situ akan ditemukan berbagai jenis hewan air payau. Yang dapat langsung ditangkap biasanya kepiting dan keong. Jika memancing, paling banyak anda akan mendapatkan ikan bandeng dan udang sungai.

3.        Menembak burung di hutan
Berbekal senapan angin milik kakak kelas, di hutan sekitar kota biasanya masih banyak burung-burung liar yang dapat menambah variasi menu anda. Ingat, jangan mengadakan perburuan besar-besaran karena sama saja anda akan terkena undang-undang lingkungan hidup. Ambillah secukupnya untuk memnuhi kebutuhan anda saja. Satu atau dua ekor belibis tidak masalah. Perlu diketahui, saat ini di jogja sendiri bertebaran warung tenda yang menjual menu burung emprit goreng. Saat ini mereka terancam punah.

4.        Menangkap belalang
Bagi orang kebanyakan, memakan belalang termasuk bizzare food alias makanan aneh. Namun di wonosari, ketika musim belalang tiba, para penduduk berbondong-bondong menangkapnya untuk dikonsumsi. Belalang itu biasanya digoreng atau dimumbui pedas. Rasanya gurih seperti rasa udang dan kepiting. Saya sendiri tidak pernah ikut menangkapnya. Namun teman kos saya yang asli gunung kidul (wonosari) selalu membawa oleh-oleh belalang untuk saya, setelah tahu saya doyan, hahaha. Menurutnya menangkap belalang tidak dilarang, dan jumlahnya cukup tersedia di alam, karena mencapai ribuan. Memang harus dikendalikan untuk menyelamatkan tanaman petani.

5.        Memancing belut di sawah belakang kampus
Sekali waktu, amatilah ekosistem di sekitar kampus anda. Jika kebetulan di sekitarnya terdapat rawa-rawa dan persawahan, jangan disia-siakan. Contohnya di kampus saya. Berjalan ke arah belakang saja akan ditemui persawahan. Jika masa pengairan, keong satu plastik penuh dan belut pun bisa saya bawa pulang. Jangan kecil hati jika anda ditertawakan oleh teman-teman kosan anda, karena mereka tidak mengerti apa yang sedang anda lakukan, hehehe….

Teknik berburu yang saya sebutkan di atas hanya sekedar beberapa contoh pengalaman saja. Mungkin anda lebih kreatif dan inovatif dari saya. Sekarang bukan jamannya kapak perimbas atau bejana perunggu lagi kan?

Level Konsultan

            Selamat! Anda sudah menduduki level tertingi dalam membuat menu masakan sederhana sekaligus mengakhiri masa pelatihan. Tabungan uang saku anda semakin bertumpuk dan aman. Dulu di level ini saya sudah dapat melatih adik tingkat saya sekaligus mengospeknya (hihihi). Pada level ini anda tidak lagi mengontrol menu makanan yang akan anda makan. Namun makanan yang akan datang pada anda. Lho? Bagaimana bisa? Begini triknya:

1.        Anda menawarkan jasa mengetik makalah, paper atau tugas kuliah lain pada teman-teman anda atau adik kelas anda, dengan upah mereka mentraktir anda makan. (pada awal kesepakatan sebutkan menu yang ingin anda makan) Jika mereka setuju, anda akan dengan senang hati mengetik bukan?

2.        Hadirilah pesta-pesta ultah teman anda. Jadi anda harus pandai mencari info siapa saja yang ultah hari ini, besok atau lusa. Anda bisa mencarinya melalui facebook atau data kelas yang dipegang ketua kelas. So, ketika masa pelatihan tetaplah bersosialisasi dan jangan putus hubungan dengan teman-teman anda, karena makan gratis masih terbuka dimana-mana.

3.        Carilah informasi teman-teman kos anda yang baru saja mudik, karena ketika mereka kembali ke kos biasanya membawa oleh-oleh dan bahan makanan. Jadi bisa jadi tambahan bahan pangan di kamar anda secara gratis.

4.        Penting, bangunlah perkenalan tidak hanya dengan teman kos anda, melainkan juga dengan ibu/ Bapak/ kakak atau adiknya. Karena biasanya jika mereka berkunjung, anda akan terkena imbas oleh-olehnya.

5.        Carilah info siapa saja kakak-kakak kelas anda (terutama yang satu kos) yang akan diwisuda. Biasanya mereka selalu mengadakan pesta kecil-kecilan di kos-kosan. Jangan malu, sebab uang anda sendiri di dompet masih banyak.

Anda tetap dapat melanjutkan kegiatan level profesional, master atau intermediet, dan masih melanjutkan bercocok tanam di halaman.

Hasil dari latihan berat ini akhirnya saya rasakan ketika lulus kuliah. Pada saat wisuda, saldo tabungan saya masih tersisa Rp 8.200.000,00. Lumayan kan? Itu adalah tabungan kelebihan uang saku saja. Namun ingat, pelatihan menghemat ini bukan untuk mengajarkan anda menjadi pelit. Tetaplah belajar dan beramal! Bantulah teman anda jika memang ia membutuhkan pinjaman uang untuk makan, tidak untuk membeli narkoba. Tapi jika terlalu sering ngutang, segera ajaklah ia bergabung pada padepokan anda, demi masa depannya!
Sumber: http://dinamiclive.blogspot.com/2013/06/menu-makanan-anak-kos.html

share LINE to friends