Cara Pintar dalam berbelanja

Cara Pintar dalam berbelanja - Sudah bukan rahasia lagi, yang namanya wanita biasanya identik dengan hobby berbelanja. Laper mata terus. sama halnya dengan saya,ibu-ibu yang doyan belanja. disini saya mau berbagi tips dalam berbelanja. Jika selama ini negosiasi Anda dengan penjual berakhir dengan kekalahan, asah kembali kemampuan menawar harga dengan tips cerdik berikut ini:




1.Membaca Bahasa Tubuh. Bahasa tubuh tidak dapat menipu. Ia tidak bisa menyembunyikan perasaan terdalam dan pikiran tesembunyi yang akan terbaca oleh lawan bicara, meski seorang asing sekalipun. Termasuk oleh penjual terhadap pembeli. Saat berbelanja dan menawar harga, perhatikanlah bahasa tubuh mereka. Mimik muka, nada suara, gerakan tubuh, tatapan mata. Sinyal mereka bisa sangat fleksibel. Anda harus dapat membaca kapan mereka sungguh-sungguh menutup pintu negosiasi, kapan mereka membuka kesempatan lebih dalam. Saat penjual berkata, “Pasnya seratus ribu,” perhatikan dengan seksama. Jika ia tak bersungguh-sunggu biasanya mata tak langsung menatap Anda, tangannya tiba-tiba mengusap hidungnya atau bersandar santai ada benda sekitar (misalnya gantungan pakaian di took baju) dengan tubuh menghadap Anda. Jika hal itu tertangkap mata Anda, jangan dulu menyerah. Artinya, kesempatan masih terbuka untuk Anda. Di saat yang sama, kendalikan bahasa tubuh Anda sendiri. Latih poker face Anda, kluarkan kartu as di saat yang tepat!

2. Pembeli Pertama. “Saat berlibur, saya dan teman menghabiskan waktu untuk jalan dan belanja. Kawan saya belanja sejak keluar hotel, sementara saya memilih berbelanja sore saja sekalian pulang, karena malas membawa kantong-kantong saat jalan-jalan,” cerita Sally, 30. “Namun saat membongkar belanjaan di hotel, beberapa barang yang sama ternayta saya beli lebih mahal daripada teman saya,” tambahnya. “Ternyata menurut teman saya, beberapa penjual melepas barang sesuai harga yang ia tawar dengan alasan untuk penglaris.” Di banyak Negara Asia, termasuk Indonesia, aneka mitos masih sering banyak dijumpai. Termasuk dalam dunia jual beli. Banyak penjual percaya jika berhasil menjual barang di pagi hari, keberuntungan akan menyertai mereka. Itu sebabnya tak jarang Anda mendengar penjual mengalah sambil berkata, “Ambil deh untuk penglaris.” Pepatah tentang rezeki datang di pagi hari pun berlaku bagi Anda penggila belanja. Pergilah belaja sepagi mungkin, jika Anda pembeli pertama yang memasuki toko, si penjual akan lebih fleksibel menerima tawaran harga yang Anda ajukan.

3. Pilih Lawan Sepadan. Palayan toko bukan tandingan Anda. Ia tak punya wewenang penuh untuk menentukan harga akhir sebuah barang. Mintalah untuk bertemu dengan pemilik atau manajer toko. Tanyakan sejauh mana harga terbaik dapat mereka berikan. Jika jawabnya tetap tidak, jangan dulu menyerah. Tanyakan, “Kapan biasanya Anda memberikan diskon? Apa yang harus saya lakukan untuk memperoleh potongan harga?Membeli banyak? Memilih barang stok lama? Memesan via online?” Saat penjual merasa terdesak untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggannya, posisi tawar Anda meningkat. Ia akan berpikir memberikan sesuatu untuk mencegah Anda berbelanja di toko lain. Tentu saja untuk membuat penjual mereasa ‘tak enak’ jika tidak memberi diskon, Anda perlu membangun keakraban. Senyum dan bersikap antusias saat mereka berbicara adalah sikap yang mendukung tercapainya tujuan Anda. Tawar menawar adalah masalah komunikasi. Jika kedua belah pihak sama-sama mengerti kebutuhan satu sama lain, kesepakatan terbaik tentu dapat diambil.

4. Role Play. Sulit mengendalikan wajah tertarik terhadap barang impian di hadapan penjual? Lakukan drama. “Saya tertarik terhadap sebuah jam tangan di sebuah konter saat sedang berjalan-jalan dengan kakak saya. Saya pun mulai menawar,“ tutur Catherine, 24. “Penjual bertahan karena telah menagkap wajah saya yang sangat menginginkan barang tersebut. Saya nyaris kalah. Saya lalu memandang kakak saya meminta pertimbangan. Tanpa diduga kakak saya berkata, ‘Lumayan sih tapi untuk apa? Tidak butuh-butuh amat, kan? Melihat gelagat saya terpangaruh kakak dan endak menaruh jam tangan itu kembali, penjual langsung melunak dan akhirnya melepas barang dengan harga sesuai yang saya ajukan,“ ungkap Catherine bangga. Jika Anda tak pandai memasang wajah acuh tak acuh, berbelanjalah dengan strategi. Ajak teman Anda yang hobi mengkritik, entah mengkritik hobi boros Anda atau mengkritik detail barang. Minta ia untuk menilai barang hanya setelah Anda mulai menawar harga dan nyaris kalah.

5. Kesalahan-kesalahan Saat Menawar Harga: 1) Angkuh. Menghindari ekspresi ‘mupeng’ demi harga diturunkan, bukan berarti harus angkuh. Tetaplah memasang senyum dan ramah. Jika wajah angkuh yang Anda tunjukkan, alih-alih menurunkan harga, penjual justru akan menggerutu, “Sudah sombong, nawar pula!” 2) Ini Berapa? Itu Berapa? Pembeli yang tidak fokus mencari apa dan menanyakan harga nyaris semua jenis barang yang dipajang di toko jelas membuat kesal penjual. Mereka pun malas bernegosiasi, karena Anda tidak terkesan serius ingin membeli dagangan mereka. 3) Gengsi Kembali. Saat Anda kalah menawar dan keluar toko lalu berkeliling namun tak berhasil menemukan harga yang lebih murah di tempat lain, jangan ragu untuk kembali ke toko pertama. Bisa jadi sebenarnya Anda telah memenangkan negosiasi. Itu harga terbaik yang bisa Anda dapatkan.

Nah..selamat berbelanja!

share LINE to friends