5 Keputusan Militer Terburuk dalam Sejarah

Jika negara membuat suatu keputusan militer yang benar dan dianggap terbaik dalam sejarah, hal ini akan diagung-agungkan dan menjadi peristiwa besar serta diabadikan dari waktu ke waktu.

Tapi bagaimana jika negara mengambil keputusan militer terburuk? Tentunya, mereka akan mengubah jalannya sejarah, tetapi tidak untuk alasan yang tepat. Bisa jadi keputusannya akan menyengsarakan seluruh rakyat dan yang terburuk adalah menimbulkan banyak korban.

Seperti lima keputusan militer berikut ini, yang dianggap sebagai keputusan militer terburuk sepanjang sejarah. Keputusan yang diambil telah membunuh ribuan nyawa dan mereka telah menempuh jalan yang sangat salah.

1. Teluk Babi.


Penghinaan Amerika di Teluk Babi adalah salah satu kekalahan paling memalukan dalam sejarah militer negara tersebut. Presiden AS John F Kennedy memberi lampu hijau untuk menginvasi Kuba setelah pendahulunya Dwight D Eisenhower mengalihkan jutaan dolar pada perencanaan perang. Lebih dari seribu tentara AS mendarat di Teluk Babi, tapi hanya butuh waktu tiga hari pasukan Kuba untuk menaklukannya. Kegagalan Amerika di Teluk Babi pada bulan April 1961 secara langsung menyebabkan Krisis Misil Kuba pada tahun berikutnya, dan jumlah invasi menurun sebagai salah satu kegagalan terbesar dalam kebijakan luar negeri AS.

2. Perang Vietnam.


Perang Vietnam merupakan hal memalukan bagi AS yang menimbulkan konflik peregangan selama dua dekade, yang mencakup Kamboja, Laos dan Vietnam. Jutaan orang meninggal saat perang, dan terus meningkat sebagai akibat Amerika yang memilih untuk memberikan pasukan dan peralatan militer ke Vietnam Selatan dan sekutunya. Ketika tentara Vietnam Utara berhasil menangkap Saigon pada bulan April 1975, perang tersebut hanya berlangsung selama setahun, kemudian Vietnam Utara dan Selatan bersatu. Sekali lagi, AS telah gagal dan tidak belajar dari bencana Teluk Babi dan dikalahan oleh kekuatan oposisi di sayap kirinya.

3. Invasi Napoleon ke Rusia.


Lebih dari 200 tahun, sejak invasi Perancis ke Rusia yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte dan keputusan yang dibuatnya, tentu masih layak untuk masuk dalam daftar ini. Napoleon mengirim sekitar 750 ribu pasukan ke Rusia, yang akhirnya membuat pasukannya mundur, karena tentara Perancis menyatakan perang yang berlangsung selama 6 bulan di tahun 1812. Napoleon berpura-pura berusaha melindungi Polandia dari ancaman Rusia, tetapi tujuan sebenarnya adalah untuk memblokir perdagangan antara Inggris dan Rusia. Keputusan ini jelas menjadi bumerang bagi Napoleon, karena gagal untuk menginvasi Rusia. Akhirnya kerajaannya perlahan-lahan runtuh.

4. Pertempuran Somme.


Pertempuran Somme merupakan salah satu pertempuran paling berdarah dalam sejarah dengan korban sekitar 1 juta tentara tewas dan menderita luka-luka selama pertempuran di Perancis, sebagai bagian dari Perang Dunia I. Banyak pemimpin militer yang mengkritik pertempuran ini, tetapi orang yang patut disalahkan untuk kerugian besar ini adalah Marsekal Douglas Haig dari British Expeditionary Force. Jenderal Perancis juga telah mengambil langkah antipeluru untuk menyelesaikan pertempuran ini.

5. Invasi Bush ke Afghanistan.


Balas dendam merupakan alasan terbaik untuk aksi militer, tapi itulah yang memicu keputusan presiden AS, George W. Bush untuk mengirim pasukannya ke Afghanistan setelah serangan 9/11 di World Trade Center, Pentagon. 13 tahun kemudian, AS berjuang untuk mengakhiri konflik di Afghanistan dan pasukan Amerika akhirnya membunuh Osama Bin Laden yang telah mengaku bertanggung jawab untuk merencanakan pembajakan serangan pesawat. Puluhan ribu orang telah tewas, sejak invasi AS ke Afghanistan, jauh melebihi korban tewas pada peristiwa 11 September 2001 yang berjumlah 3.000 orang. Keputusan AS ini dianggap sebagai salah satu keputusan militer terburuk sepanjang sejarah.

share LINE to friends