Parah, 8 Aksi Brutal Polisi Ini Tewaskan Ratusan Nyawa

Aksi brutal polisi.

Polisi dianggap sebagai panutan dan bertanggung jawab menjamin keamanan bagi seluruh warga negaranya. Polisi seharusnya menjadi pelindung bagi masyarakat, bukan sebaliknya.

Tapi nampaknya, polisi-polisi ini bertindak terlalu jauh. Mereka melakukan tindakan yang tidak pantas dilakukan. Dengan menembak dan memukuli orang di jalan, tidak akan membuat mereka menghormati dan mematuhi hukum.

Kaum minoritas polisi ini melakukan kebrutalan di mana saja. Berikut delapan contoh yang paling terkenal dari kebrutalan yang dilakukan polisi di seluruh dunia dalam 100 tahun terakhir.

1. Sean Ball, tewas saat pesta kelulusan.


Pembunuhan Sean Ball (23 tahun), terjadi di luar sebuah klub strip di Queens di tahun 2006. Ia dan teman-temannya yang tidak bersenjata, keluar di malam hari untuk berpesta. Sekelompok orang berpakaian preman dan polisi berseragam melihat mereka keluar dari klub strip, pada 25 November. Kesaksian dari dua belah pihak saling bertentangan, tapi intinya, Bell dan dua orang temannya akhirnya dihujani dengan 50 peluru. Bell akhirnya meninggal, sementara teman-temannya selamat. Tiga polisi yang terlibat kasus ini akhirnya diadili, tetapi semuanya dinyatakan tidak bersalah.

2. Robert Dziekanski, tewas oleh RCMP di bandara.


Dziekanski adalah orang Polandia yang akan beremigrasi ke Kanada untuk menetap bersama ibunya di Kamloops, British Columbia. Sayangnya, ia ditahan oleh pihak bea cukai karena hambatan bahasa, Robert marah kemudian melempar komputer dan membalikkan meja. Saat ia keluar, bertepatan dengan kemunculan petugas RCMP (Royal Canadian Mounted Police), mereka lalu melepaskan lima kali tembakan taser dan seketika itu Robert meninggal. Para petugas berbohong mengenai kejadian ini, dan dua di antaranya telah dihukum karena memberikan keterangan palsu. 

3. Howard Morgan ditembak 28 kali.


Howard Morgan merupakan mantan perwira polisi dari Chicago. Ia didatangi oleh empat orang polisi setelah mengemudi dengan cara yang salah di dekat rumahnya. Mereka terlibat perkelahian dan Morgan ditembak sebanyak 28 kali, 21 tembakan diduga dilakukan dari belakang. Polisi menuduh Morgan atas percobaan pembunuhan, yang memaksa polisi untuk menembaknya. Ia membantah telah menembak polisi, tapi ada tiga polisi yang menderita luka-luka, sehingga Morgan tidak bisa mengelak. Morgan dibebaskan dari penjara pada awal tahun ini. Banyak yang mengkritik keputusan Gubernur Illinois Pat Quinn yang memutar balikkan kalimat Morgan, banyak warga yang percaya bahwa penahanan Morgan merupakan penghinaan terhadap mantan perwira polisi yang ditembak sebanyak 28 kali.

4. Rodney King diserang oleh LAPD.


Rodney King meninggal sekitar 3 tahun lalu. Ia ditemukan meninggal di kolam renang dengan alkohol, kokain dan PCP dalam sistem tubuhnya. Tetapi sebelum itu, 20 tahun yang lalu, ia dipukuli dengan kejam oleh petugas LAPD di sisi jalan bebas hambatan Los Angeles. Insiden ini tertangkap kamera yang kemudian menarik perhatian banyak orang. 

5. Pembantaian Marikana.


Kejadian ini berawal pada bulan Agustus 2012 di Afrika Selatan, saat para pekerja tambang platinum di Lonmik melakukan aksi mogok, demi mendapatkan upah yang lebih baik dan pengobatan secara keseluruhan. Antara tanggal 12-16 Agustus, terjadi beberapa kali bentrokan. Protes pekerja sebagain besar berlangsung damai, tapi beberapa penjaga dan polisi tewas dalam beberapa hari pertama protes. Pada tanggal 16 Agustus, polisi melepaskan hujan tembakan yang menewaskan 34 warga sipil dan melukai lebih dari 70 orang. Beberapa demosntran tidak memiliki senjata, namun polisi mengelak dengan mengatakan bahwa mereka hanya bertindak untuk membela diri.

6. Pemboman MOVE di tahun 1985.


MOVE merupakan kelompok politik kecil yang sangat aktif di Philadelphia di tahun 1980-an. Mereka dianggap sebagai kelompok militan tetapi tindakan Kepolisian Philadelphia jauh lebih keterlaluan pada satu hari di tahun 1985. Kelompok ini tinggal di deretan rumah di West Philly dan banyak anggota kelompok yang melakukan berbagai kejahatan. Petugas diperintahkan untuk membom kompleks dengan melemparkan dua bahan peledak. Sebagian komplek terbakar habis (lebih dari 60 rumah) dan 11 orang meninggal, 5 diantaranya adalah anak-anak.

7. Pembantaian Sharpeville.


Pembantaian Sharpeville berlangsung pada akhir Maret 1960, yang meletus akibat protes terhadap kontrol populasi di Afrika. Beberapa mengklaim protes berlangsung damai, sementara yang lain berpendapat bahwa demonstran yang memulai kekerasan. Entah bentuk provokasi atau bukan, polisi yang terlibat dalam aksi protes mulai menembak dalam kerumunan yang menewaskan 69 orang. Banyak orang yang terluka, termasuk perempuan dan anak-anak. 

8. Pembunuhan di tahun 1920-1922 di Irlandia sebagi respon terhadap IRA.


Banyak yang menduga bahwa Croke Park Massacre (bagian dari Bloody Sunday) merupakan respon yang paling signifikan atas tindakan IRA (Tentara Republik Irlandia) di awal tahun 1920-an. Tetapi tindakan polisi Irlandia ini menunjukkan hal yang sebaliknya. Mereka melakukan aksi balas dendam atas serangan IRA dengan membunuh anggotanya yang berada di Irlandia. Kejadian ini menewaskan ratusan warga sipil dan Irlandia mengalami kelumpuhan akibat tindakan dari kepolisian setempat.

share LINE to friends