5 Negara dengan Tentara Termuda di Dunia

Tentara anak.

Tentara muda yang dimaksudkan di sini adalah anak-anak yang direkrut secara paksa untuk dijadikan tentara. Biasanya anak-anak yang direkrut berusia di bawah 18 tahun, yang dilibatkan secara aktif dalam peperangan.

Pada tahun 2008, pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan Undang-undang Perlindungan Tentara Anak (CSPA). Hukum ini diberlakukan dalam upaya untuk mengekang perekrutan tentara anak yang diperkirakan mencapai 300.000 anak yang tersebar di berbagai negara.

Meskipun undang-undang ini telah diberlakukan, pemerintah negara-negara pelaku perekrutan tentara anak dengan keras menyangkal tuduhan tersebut, padahal laporan PBB dan Human Rights Watch (HRW) sangat menunjukkan keterlibatan perekrutan paksa tentara anak. Lalu, negara mana saja yang terlibat dalam kasus ini? Dan berapa banyak anak yang dijadikan tentara? Berikut ulasannya.

5. Sudan (19500-22.000 tentara anak).


Pemerintah dilaporkan telah menggunakan sekitar 17.000 tentara anak dalam konflik Sudan, sementara Sudan People's Liberation Army (SPLA) telah mempekerjakan antara 2500-5000 anak dalam barisan mereka. Anak-anak digunakan  di garis depan, sebagai pendukung, budak seks dan di sejumlah posisi lain. Pemerintah Sudan membantah tuduhan ini, sedangkan pihak SPLA mengklaim bahwa mereka telah menarik lebih dari 16.000 anak.

4. Rwanda (20.000 tentara anak)


Genosida di Rwanda telah mengakibatkan perekrutan sebanyak 20.000 tentara anak dalam konflik etnis. Pemerintah Rwanda mengklaim bahwa mereka telah menghentikan perekrutan tentara anak, tetapi laporan menunjukkan hal yang sebaliknya. Pemerintah Amerika Serikat telah mengambil tindakan dengan memotong dana militer untuk pemerintah Rwanda. Seorang pejabat AS menyatakan bahwa hal ini dilakukan dalam upaya untuk mengekang perekrutan tentara anak-anak di seluruh dunia.

3. Republik Demokratik Kongo (30.000 tentara anak).


Pada tahun 2013, 163 anak diselamatkan dari perekrutan oleh kelompok-kelompok bersenjata di Kongo yang berusia hingga 17 tahun. Meskipun PBB berupaya dengan mengerahkan 20.000 pasukan untuk ditempatkan di Kongo, masih ada sekitar 30.000 tentara anak yang masih aktif dan dipekerjakan dalam konflik internal di negara itu. 

2. Burma (50.000 tentara anak).


Diperkirakan memiliki jumlah tertinggi tentara anak-anak di dunia, Burma (Myanmar) terkenal dengan perekrutan paksa dan perekrutan tentara di bawah usia 18 tahun. Pada tahun 2001, diperkirakan sekitar 50.000 tentara anak dindikasikan menjadi militan aktif dalam perang sipil di negara tersebut. 

1. Somalia (200.000 tentara anak).


Perang saudara di Somalia telah berlangsung selama 23 tahun sejak runtuhnya pemerintah pusat. Kelompok berbeda telah berusaha untuk memadamkan situasi di Somalia, seperti PBB, Amerika Serikat dan Uni Afrika. Di antara faksi-faksi perekrutan tentara anak dilaporkan telah mencapai sekitar 200.000 anak yang terlibat secara aktif dalam pertempuran, yang sebagian besar digunakan sebagai 'umpan meriam'.

share LINE to friends